Pengelola Bantah Candi Borobudur Tidak Terawat

Beritasatu.com

Sebagian candi Borobudur sempat ditutup untuk dibersihkan dari sisa abu vulkanik Gunung Merapi.

Balai Konservasi Peninggalan Borobudur (BKPB) membantah isu bahwa Candi Borobudur terancam akan dicoret dari daftar warisan budaya dunia oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Culture Organization) karena kotor dan tidak terawat.

Kepala BKPB Marsis Sutopo mengatakan pada beritasatu, Minggu (23/10), bahwa pihaknya tidak pernah menerima teguran maupun rekomendasi dari UNESCO atas kondisi Candi Borobudur yang dikabarkan tidak terawat.

“Kami melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap Candi Borobudur setiap tahun. Hasil evaluasi tersebut selalu kami jadikan sebagai bahan untuk membuat laporan tahunan yang kami kirimkan ke sidang UNESCO,” tutur Marsis.

“Dari laporan terakhir yang kami kirimkan ke sidang UNESCO di Paris pada Februari 2011, kami tidak mendapatkan teguran atau rekomendasi dari UNESCO akan keadaan Candi Borobudur yang tidak terawat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Marsis menjelaskan bahwa Balai Konservasi Peninggalan Borobudur baru membuka kembali lantai delapan, sembilan, dan sepuluh untuk wisatawan pada 22 September lalu.

Sebelumnya, ketiga lantai tersebut ditutup untuk proses pembersihan abu vulkanik yang menempel pada batuan candi dari erupsi Gunung Merapi pada Oktober 2010 lalu.

“Erupsi Gunung Merapi pada Oktober tahun lalu telah mengakibatkan abu vulkanik masuk ke rongga stupa dan batu candi yang dapat mengakibatkan rusaknya batu-batuan candi,” kata Marsis.

“Apalagi mengingat bahwa abu vulkanik memilik sifat asam. Oleh karena itu, rongga stupa dan batu candi harus dibersihkan agar dapat dikunjungi,” tambahnya.

Marsis juga menerangkan bahwa UNESCO membantu membersihkan candi dengan memberdayakan masyarakat setempat dengan petunjuk dari Balai Konservasi Borobudur selama membersihkan Candi Borobudur dari abu vulkanik Gunung Merapi.

“Kami masih perlu membersihkan dan memperbaiki lantai tiga, empat, dan lima karena terjadinya kebocoran lapisan kedap air di beberapa dinding candi yang dapat mengakibatkan adanya pelapukan bantuan candi,” katanya.”Kami berharap semuanya dapat diselesaikan pada akhir November mendatang.”

Marsis menambahkan bahwa setidaknya negara mengalokasikan APBN sebesar Rp1 milliar untuk melakukan monitoring dan perawatan Candi Borobudur.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s