Integrasi departemen kebudayaan dengan kementerian pendidikan nasional disambut baik oleh para budayawan Indonesia.
Goenawan Mohammad, kepadaberitasatu, hari ini menyatakan langkah pemerintah untuk mengitegrasi departemen kebudaan dengan kementerian pendidikan nasional merupakan langkah yang tepat.
“Selama ini bidang kebudayaan dicampuradukkan dengan bidang pariwisata, padahal kebudayaan dan pariwisata merupakan dua hal yang sangat berbeda. Kebudayaan berkaitan dengan nilai artistik dan intelektualitas bangsa sedangkan pariwisata berkaitan dengan komersialisasi,” katanya.
Ia juga menyayangkan jika selama ini kebudayaan hanya dijadikan tontonan semata dan bagian dari industri pariwisata. Padahal kebudayaan mengandung nilai artistik dan intelektualitas yang dapat memperkaya budaya bangsa Indonesia.
Tak hanya Goenawan. Pelukis asal Yogyakarta, Djoko Pekik, juga menyetujui perubahaan tersebut.
“Kebudayaan merupakan suatu nilai yang berkaitan dengan karakter bangsa yang perlu dibentuk melalui pendidikan dan pengajaran sebagai pondasi dasar. Pemisahan departemen kebudayaan dari departemen pariwisata merupakan langkah yang sangat tepat sebab memisahakan komersialisasi dari pembentukan karakter bangsa,” ungkapnya.
Dua Kementerian mengalami perubahan nomenklatur dalam perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II yang sedang disusun oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Kementerian yang berubah adalah Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pendidikan Nasional menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.